Penyebab Website Tidak Dapat Diakses Atau Down
Ketika sebuah website tidak dapat diakses sepenuhnya atau tidak dapat menjalankan tugas utamanya bagi penggunanya, maka situs tersebut dikatakan sedang down. Periode pemadaman ini disebut sebagai website downtime.
Website Down Time adalah ancaman serius bagi bisnis saat ini. Downtime merugikan perusahaan karena menyebabkan ketidakpuasan pelanggan, citra merek ternoda, penurunan peringkat mesin pencari dan hilangnya bisnis dan klien potensial, dll karena website Anda adalah citra merek Anda dan dalam banyak kasus itu adalah yang pertama dan titik kontak terpenting dalam perjalanan pelanggan Anda dengan perusahaan Anda. Jadi, website Anda selalu tersedia untuk pelanggan harus menjadi prioritas utama bisnis Anda.
Penyebab sebuah website tidak dapat diakses atau dinyatakan down dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, mulai dari sisi software, hardware dan infrastruktur jaringan itu sendiri. Berikut kami rangkum Faktor-faktor yang mempengaruhi website tidak bisa di akses / di anggap down.
1. Adanya Serangan DDOS
Pada dasarnya server tidak mati dan semua fungsi berjalan dengan baik, namun sulit di akses seperti yang di ibaratkan pipa air yang mampet di banjiri oleh traffic sampah (hal ini menjadi kan real traffic tidak sampai kepada tujuan) atau tersendat. Ini sering terjadi pada jaringan yang tidak mempunyai scrubbing / anti DDOS di sisi network. Bahkan yang sudah menggunakanpun bisa tembus, karena alat / tools yang menggunakan AI bisa kebingungan mencari real traffc dan trafic sampah jika metode attacknya berubah ubah.
Pipanya jika di lebarkan bisa? Bisa dong, hanya saja jika traffic sampahnya juga besar maka pipa akan tetap penuh oleh traffic kotor. Biasanya ada yang bilang : tinggal pakai CF beres, oh tentu tidak jika yang di attack adalah layer network yang terjadi CF mengarah ke server tidak akan bisa mengakses (berlaku mau di manapun server anda).
2. Masalah Hardware
Di area ini juga tidak ada yang bisa menjamin bahwa server yang di gunakan akan terus menyala, jangankan server yang menyala 24 jam terus menerus, PC kita saja tiba-tiba ada perangkat yang bermasalah, bisa ram nya, disknya atau motherboardnya rusak. Walau jarang terjadi hal ini bisa terjadi kepada siapapun, namun dengan teknologi saat ini sudah banyak yang ketika hardware servernya bermasalah maka dapat terpindah ke server lain tanpa downtime.
Tapi jika hardware network yang bermasalah bagimana? Sebisa mungkin dengan teknologi saat ini bisa di buat redundant tidak tergantung oleh 1 perangkat.
3. Server database mati
Sama hal nya semua bisa di proteksi dengan multi database sehingga tidak tergantung ke satu server, jika databasenya rusak bagimana? Backup internal juga sangat penting untuk mencegah hal hal yang tidak di inginkan.
4. Service pada server yang bermasalah
Lagi-lagi solusinya adalah DRC / tidak menempatkan data anda di satu tempat. Memang menyimpan data itu tidak murah, tinggal di ukur seberapa penting data kita.
Ini hanya beberapa issue dari banyak kemungkinan issue yang terjadi. Bagi saya bukan ‘sekelas google juga bisa down’ justru data kita yang belum sebesar mereka harusnya bisa lebih mudah mengamankannya, Persis seperti kita punya uang ratusan triliun jika keselip uang 1 juta bakal susah deteksinya, tetapi ketika kita hanya punya uang 2 juta, yang keselip 1 juta pasti langsung di cari.
Meskipun dari pihak penyedia server biasanya menawarkan fitur untuk backup data website kita. Tetapi backup manual dari sisi kita juga sangat dianjurkan (double backup) untuk mengantisipasi kehilangan data yang serius di sisi server.